Gold Prospecting

Electronic Prospecting yaitu kegiatan pencarian dan pendeteksian emas dengan peralatan detektor emas. 

Electronic Gold Prospecting juga dikenal sebagai aktivitas deteksi emas atau memburu emas, adalah penggunaan peralatan detektor emas khusus untuk menemukan emas dalam bentuk alami  yang mungkin terkubur di bawah tanah. Ini biasanya dilakukan oleh operator yang tertarik menemukan emas sebagai hobi atau bahkan sebagai profesi untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Untuk memburu emas dengan cara ini, pemburu atau penambang akan menggunakan detector emas yang merupakan perangkat yang menggunakan medan elektromagnetik untuk mendeteksi keberadaan logam. Detector logam akan mengeluarkan sinyal ketika menyentuh logam dan operator dapat menemukan titik dan lokasi emas melalui sinyal detektor serta informasi yang muncul di layar alatnya.  Selain detector emas, seorang pemburu emas juga dapat menggunakan beberapa peralatan khusus lainnya seperti radar penetrasi tanah (Ground Penetration Radar) atau alat survey geofisika seperti alat Geolistrik untuk menemukan indikasi deposit emas.

Gold prospecting dimulai dengan pilihan area yang layak. Ini dapat dilakukan dengan peta geologi, menyelidiki sejarah suatu daerah, atau berkonsultasi dengan prospektor emas berpengalaman. Setelah area telah dipilih, Gold hunter akan memulai pencarian dengan menyapu detector logam di atas tanah secara sistematis sambil memperhatikan sinyal yang dikeluarkan oleh perangkatnya. Ketika ada sinyal, pengguna detektor akan dengan menggali dan mencari serpihan emas yang menyebabkan sinyal detektornya. Jika emas ditemukan, itu dapat diekstraksi dan dikumpulkan. Itulah tujuan pengunaan detektor emas.

Electronic prospecting  dapat menjadi hobi yang menantang dan dapat menyebabkan penghasilan yang menyenangkan. Cara pemburuan emas ini membutuhkan kombinasi keahlian, pengetahuan dan kesabaran. Yang tertarik dengan kegiatan ini harus siap untuk belajar tentang teknik yang tepat dan tindakan untuk memastikan keamanan dia di lokasi dan saat di perjalanan ke lokasi. Selain itu harus mengetahui hukum dan peraturan negara maupun adat yang berlaku terkait kegiatan ini. Peraturan bisa bervariasi tergantung pada wilayah dan propinsi.