Detektor emas yang paling canggih yang mana ya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus membandingkan detektor emas dalam beberapa kategori. Agar kita bisa mengetahui detektor emas mana yang bagus dan cocok untuk konteks lapangan seperti apa. Penting diketahui.
Kenapa harus membandingkan detektor emas?
Kita harus membandingkan detektornya supaya Anda bisa melihat model yang mana yang cocok untuk Anda. Pilihan detektor yang tepat itu penting. Dan kenapa harus mengeluarkan uang banyak kalau detektor dengan kelas harga lebih murah atau sedang sudah sesuai untuk konteks penggunaan Anda? Akan lebih efisien jika memilih detektor yang sesuai. Jangan hanya memperhatikan harga. Perbandingan ini juga pentingan karena perbandingan detektor emas Minelab dari tahun 2016 sudah tidak up-to-date lagi.
“Paling mahal” tidak selalu juga berarti “paling bagus”. "Paling murah" tidak selalu juga berarti "paling jelek".
Model detektor Minelab yang dibandingkan.
Saya akan membandingkan beberapa model detektor emas dari Minelab di sini.
Model yang saya akan bandingkan di sini yaitu
GPX6000 dan
Detektor yang disebutkan adalah detektor emas yang penting dan direkomendasikan. Model GPX5000 kami sudah anggap tidak up to date dan tidak disarankan dipakai terutama di lapangan emas di Indonesia. Perbandingan ini juga adalah update partikel perbandingan detektor Minelab pada tahun 2016.
Mari, kita mulai.
Faktor Perbandingan Detektor
Kita melihat beberapa parameter perbandingan di sini yang selalu harus diperhatikan yaitu:
Ukuran kepingan emas yang bisa terdeteksi.
Tingkat mineralisasi. Ukuran kepingan emas yang bisa terdeteksi.
Jarak pendeteksian detektor.
Harga.
4 faktor tersebut memperbolehkan perbandingan komprehensif dan matang. Dan 4 faktor itu tidak bisa dievaluasikan secara terpisah kecuali harga. Selalu ada hubungan antara ukuran serpihan emas, tingkat mineralisasi tanah dan kedalaman detektornya. Maka faktor tersebut digabungkan dalam ilustrasi final.
1. Ukuran Butiran Emas Yang bisa Terdeteksi
Berikut ada 4 kategori ukuran emas.
#1. Emas halus
Emas sebesar pasir kasar sampai biji cabai
#2. Emas ukuran sedang
Emas sebesar bijih cabai sampai biji jagung
#3. Gold nugget
Kepingan emas lebih besar daripada biji sampai ukuran jeruk nipis. Biasanya lebih berat daripada 12 g.
#4. Gold nugget besar
Serpihan emas lebih besar daripada jeruk nipis. Biasannya lebih berat daripada 50 g.
Kenapa klasifikasi ukuran butiran emasnya penting?
Karena tidak semua lahan mengandung segala jenis ukuran emas. Ada lahan di mana emas halus lebih dominan. Untuk apa mau pakai detektor untuk emas kasar di sana? Kemudian ada lahan di mana emas halusnya jarang tetapi Gold nugget besar ada. Untuk apa pakai detektor yang khusus untuk emas halus di sana? Makanya lebih sempurna jika anda sudah tahu atau mengira-ngira ukuran emas di lahan anda.
2. Tingkat Mineralisasi Tanah & Batuan
Tingkat mineralisasi ada kategori besar.
Mineralisasi Ringan
Tanah merah, tanah biasa, pasir silika, batu dengan kandungan mineral logam rendah dll.
Mineralisasi Sedang - Berat
Tanah dan batuan dengan kandungan mineral logam sedang, pasir sungai yang ada pasir besi, tanah hitam, pasir pantai.
Mineralisasi Berat
Tanah dan batuan dengan kandungan mineral logam tinggi, batu tembaga, pasir besi, hematit - magnetit dan kandungan logam lain dan bahan magnetis.
Sama seperti ukuran emas. Ini info penting. Kalau Anda menggunakan detektor di sebuah areal dengan tingkat mineralisasi tinggi untuk apa mau pakai detektor yang cocok untuk tanah dengan mineralisasi rendah? Kalau hanya main di lokasi yang dengan mineralisasi rendah untuk apa beli detektor emas yang cocok untuk tingkat mineralisasi tinggi?
3. Jangkauan Pendeteksian Detektor
Hal ini tidak bisa dilihat secara terpisah dari mineralisasi tanah dan ukuran emasnya. GPZ7000 tidak mencapai kedalaman bagus untuk emas halus. Tapi kedalaman untuk emas kasar (Gold Nugget besar) itu luar biasa. Sebaliknya dengan Gold Monster 1000 yang bagus kalau mau mencari emas halus tapi tidak optimal alau mau mencari nugget besar di kedalaman sangat dalam. Konteks menentukannya. Untuk info lebih lanjut silahkan membaca artikel tentang Rahasia Kedalaman Detektor Emas.
4. Harga Detektor Emas Minelab
Gold Monster 1000 harganya masih kelas murah dan terjangkau. Masih di sekitar Rp20.000.000 - Rp21.000.000. Kadang-kadang ada promo khusus di Metal Detection Center Indonesia. Kalau begitu harga bisa lebih murah.
SDC2300 harganya sudah skala menenggah. GPX6000 lebih mahal daripada SDC2300 tapi masih lebih murah dibanding MD GPZ7000. Silahkan cek daftar harga alat detektor emas Minelab di daftar harga khusus.
Harga harus dilihat dalam relasi dengan hasilnya ya. Kadang-kadang ada pelanggan yang memiliki ekspektasi yang tidak realistis dan mereka cari detektor dengan harga ratusan ribu atau beberapa juga Rupiah saja. Jelas itu tidak mungkin. Ada detektor lebih murah dan promo namun detektor emas kelas profesional selalu lebih mahal daripada itu.
Kesimpula: Perbedaan dan Kesamaan Detektor Emas Minelab
Silahkan melihat keunggulan detektor Minelab masing-masing dalam ilustrasi di atas ini.
GPZ7000 mencapai kedalaman paling ekstrim. Beda jauh dibanding dengan detektor emas lain. Namun keunggulan itu hanya berlaku kalau kita mencari Gold Nugget dan Gold Nugget besar. Untuk emas ukuran sedang dan halus detektor lain seperti Gold Monster, SDC2300 dan GPX6000 malah lebih bagus.
GPX6000 menang perbandingannya kalau kita mencari emas halus dan dan sedang. Kalau mencari serpihan emas besar maka GPZ7000 menang.
Performansnya SDC2300 mirip dengan GPX6000 kecuali untuk emas sangat halus. GPX6000 mencapai tingkat sensitifitas paling tinggi dan bisa mendeteksi emas paling halus. Silahkan membaca / menonton video perbandingan kedalaman GPZ7000 dan SDC2300 di lapangan.
Gold Monster 1000 bagus untuk mencari semua jenis ukuran emas, terutama emas halus. Namun alatnya tidak mencapai tingkat performans seperti detektor lain yang dibandingkan di sini.
Apa Anda sudah ada favorit salah satu detektor di atas? Ada pertanyaan?
Kontak Metal Detection Center Indonesia
